Siti Ropiah

Guru MA Al Ishlah Cikarang Utara Kab Bekasi Jawa Barat Alumni Uin Jakarta, nomor hp 087888623714 ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hati bagai Tersayat Sembilu

Hati bagai Tersayat Sembilu

Malam Kamis, selepas salat isya aku sudah siap di depan laptop. Tak terasa lima jam di depan laptop hingga pukul 00.30 WIB. Aku belum dapat pejamkan mata. Bukan karena kantuk belum menyerang, namun karena ada tugas yang memaksa untuk kuhalau rasa itu. Sudah sekitar dua Minggu kulakukan namun belum selesai juga.

Di tengah rasa lelah yang mendera, aku coba sambangi Gurusiana dan melihat beberapa artikel yang ada. Aku tertarik dengan cerita yang ditulis salah seorang gurusianer. Dikisahkan terdapat seorang guru di sekolah swasta. Guru tersebut merupakan guru penulis yang sudah dua tahun mengharumkan nama sekolah. Banyak karya berupa buku yang telah dibuatnya. Hal itu menjadi kebanggaan sekolah.

Suatu ketika diadakan perlombaan menulis cerpen oleh Disarpus. Tentu hal ini disambut baik oleh kepala sekolah dan para guru di sekolah tersebut tak terkecuali sang guru penulis tersebut. Ia lakukan persiapan dengan membaca beberapa karya novel.

Dua hari menjelang lomba diadakan, diinfokan bahwa untuk ikuti lomba tersebut harus memiliki laptop berstandar dan tidak boleh meminjam. Sementara sang guru penulis hanya miliki laptop yang biasa saja. Namun karena itu suatu aturan, menyebabkan sang guru tersebut tercekal untuk mengikuti lomba.

Miris melihat kejadian di atas. Seorang guru penulis yang telah diakui kiprahnya selama ini dan telah pula menghasilkan banyak karya, namun tidak dapat mengikuti lomba, karena tidak miliki laptop berstandar.

Sejatinya Terkadang Aturan Belum Cerminkan Keadilan Merata.

Salam Perindu Literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lebih sedih tulisan yg ketemu 2 ibuibu di tukang cendol tempo hari Vi..life is so hard my friend..

05 Jan
Balas

Laptop berstandar? Kayak apa itu Bund... Semoga literasi tidak terhenti hanya karena sarpras yang kurang memadai. Sehat dan sukses selalu Bunda Vivi.. Barakallah Bun..

05 Jan
Balas

Ntah Bund, standar nasional kali yah, hehehe. Terima kasih sudah berkunjung dan barakallahu fiik

05 Jan

Namun..., apapun itu syarat perlombaan harus dipatuhi. Semoga guru tersebut sabar dan terus tetap berkarya meski tanpa ikut perlombaan sekalipun. Salam literasi. Semoga sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Deqquuu.

05 Jan
Balas

Sepertinya guru itu memang penyabar Kak. Sudah terbiasa dalam hidupnya alami hal semacam itu, hehehe. Terima kasih sudah berkunjung. Teruntai doa untuk kakakku tercinta semoga rahmat Allah terlimpah untuk kesehatan Kakak dan barakallahu fiik

05 Jan

Waduh bngt Bu Rai ,sehat dan sukses selalu Bu

05 Jan

Perlombaan itu perlu untuk mengukur kenampuan, tapi sayang terganjal perangkat. Semoga Ibu itu tetap sabar dan terus berkarya. Sehat selalu Ibu barakallah

05 Jan
Balas

Kenapa peraturan harus laptop berstandar? Apakah laptop yang bukan berstandar tidak bisa di pakai untuk membuat tulisan? Peraturan yang sangat membatasi orang untuk maju... Masya Allah...

05 Jan
Balas

Dengan membaca artikel ini, jangan lupa selalu bersyukur. Barakallah

05 Jan
Balas

Memang dukungan dari pihak yang bersangkutan sangat lah berperan penting sehingga dapat mendudukung apa yang di laksanakan di lingkungan dalam sekolah tersebut demi sukses nya pendidikan yang berkelanjutan barrakallah

05 Jan
Balas

Seharusnya pemilik yayasan atau kepala sekolah memberikan fasilitas yang cukup sebagai suatu dukungan atau hadiah karna guru tersebut slalu mengharumkan nama sekolah #Subhanallah

05 Jan
Balas

Terkadang batu sandungan itu bisa menjadi motivasi untuk bisa mewujudkan yang diharapkan.tetap semangat...

07 Jan
Balas

Sayang sekali ya Bu, persyaratan yang cukup rumit. Harus memiliki laptop yang berstandar dan bahkan tidak boleh meminjam. Menurut saya peraturan ini kurang wajar.

05 Jan
Balas

Masya Allah, perjuangan memang memerlukan pengorbanan. Barokallah

05 Jan
Balas

Harusnya pihak sekolah mensuport denganmemberikan laptop yang standar ya bund, hehehe

05 Jan
Balas

Seharusnya begitu yah Bund. Terima kasih sudah berkunjung dan barakallahu fiik

05 Jan

Keren Bu ,walau jujur aq baru menemukan cerita yang begini .Sehat dan sukses selalu Bu

05 Jan
Balas

Tidak fleksibel..mau lomba menulis karya apa lomba updat laptop..semoga tidak terjadi seperti itu lagi bun..namanya itu mengendorkan orang berkarya

08 Jan
Balas

Aturan terkadang kaku yang senantiasa mengebiri

05 Jan
Balas

Begitulah Pak. Terima kasih sudah berkunjung dan barakallahu fiik

05 Jan

Jadikan motivasi untuk siapapun supaya kita tetap bisa ikut, kekurangan sekarang bukan berarti kita tidak bisa, tetapi bukan kesempatan untuk kita pada saat ini, kita punya kesempatan lain wakru, jadikan cambuk dan motivasi kita untuk selalu siap selalu di lain waktu, puntn belajar nulis

05 Jan
Balas

Benar sekali Pak. Terima kasih supportnya dan barakallahu fiik

05 Jan

Subhanalloh. Aturan Belum Cerminkan Keadilan, seperti yang di rasakan oleh bapak guru di atas. Dia tidak bisa mengikuti lomba di karnakan ada aturan yang memberatkan beliau, dengan harus memiliki laptop standar dan tidak boleh meminjam. Semoga kedepannya aturan harus mencerminkan keadilan.

24 Jan
Balas

Terkadang Aturan Belum Cerminkan Keadilan Merata. Peraturan seharusnya ada untuk mentertibkan bukan menyusahkan...karna peraturan laptop harus sesuai standar , penulis belum bisa ikut berkompetisi....masyaallah

15 Apr
Balas



search

New Post