Gurusianer yang satu ini, seorang bapak guru dari SD Bendungan III Karangmojo Gunung Kidul DIY. Tulisan beliau selalu bertengger di setiap hari. Bercerita tentang kehidupan sehari hari yang ia temui. Kalimatnya ringan dan asyik dibaca, namun filosofis.

Beliau masuk Gurusiana pada tanggal 21 Juni 2017, bertepatan pada saat mengikuti Sagusabu tahun 2017, tepatnya 21 Oktober 2017 yang dilaksanakan di Sukoharjo. Tulisan pertama yang diunggah di Gurusiana berjudul" Permaian Tradisional di Era Digital" dengan 4 komentar (tidak seperti tulisan pertamaku yang tak ada komentar).

Bapak yang ramah ini memiliki hobi membaca dan menulis. Tak heran bila karyanya menghiasi beberapa surat kabar di daerahnya. Tulisan beliau bertengger di koran Bakti, Chandra, koran Kedaulatan Rakyat, koran Minggu Pagi , koran Solo Pos,koran Djaka Lodang, koran Joglo Semar dan koran Merapi.

Selain itu, bapak yang amat mencintai literasi ini sudah menghasilkan karya berupa bukan, bahkan sebelum ia masuk dan bergabung dengan Gurusiana. Di antara hasil karya dan buku yang telah ditulisnya adalah "Tuan Abay ( 2016), Adventure 2 dan 3 ( 2016), Love or Money ( 2016), Bukan Wanita ( 2017), Nyaliku ( 2018), dan Melepas Pejuang Kecil (2018)".

Semua karya tersebut buktikan diri bahwa Pak WA Sutanto ini merupakan literat sejati. Namun demikian tidak membuat beliau tinggi hati. Terbukti beliau sempatkan menulis di Gurusiana dan tak segan menyambangi lapak para gurusianer, tak terkecuali di lapakku. Bukan tanpa sebab aku katakan beliau literat sejati. Ku katakan demikian, karena tulisan beliau yang banyak menghiasi langit Gurusiana tanpa henti sejak masuk dan bergabung, yaitu sekitar 740 artikel. Hal itu berdasarkan penghitungan yang aku lakukan di lapak beliau. (Namun mungkin masih kurang tepat, karena aku menghitungnya cepat dan terkadang tidak ada gambar, jadi sangat mungkin salah hitung, hehehe).

Sejatinya Literat Sejati itu Tidak Tinggi Hati

Salam Perindu Literasi