Siti Ropiah

Guru MA Al Ishlah Cikarang Utara Kab Bekasi Jawa Barat Alumni Uin Jakarta, nomor hp 087888623714 ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Anak Inspirasi Menulis (Kisah Bunda Ferasusanti)

Anak Inspirasi Menulis (Kisah Bunda Ferasusanti)

Seringkali kutemui alasan seseorang tidak dapat menulis karena sibuk. Sebagian besar beralasan karena repot dengan anak. (Karena yang kuajak menulis para ibu guru tentunya). Aku sangat memaklumi alasan tersebut. Karena memang seorang anak sangat membutuhkan perhatian dari orang tuanya terlebih dari seorang ibu. Apalagi bila memiliki anak lebih satu ditambah masih balita. Wow, tentunya membutuhkan perhatian yang tidak sedikit. Hingga tak ada waktu untuk menulis.

Sudah menjadi maklum, tugas seorang ibu, konon lagi ia bekerja di luar rumah, sebagai guru. Pekerjaan rumah saja, sepertinya tak ada habisnya. Dari bangun tidur (yang sudah diupayakan sepagi mungkin, bahkan sebelum subuh) sampai mau tidur, bahkan ketiduran (saking capeknya, hehehe).

Tugas di rumah saja sudah sangat menyita waktu, dari merapikan tempat tidur, menyapu, mengepel, mencuci piring, mencuci baju sepaket dengan menyeterikanya serta menatanya ke dalam lemari, menyiapkan keperluan anak, keperluan suami dan diri sendiri, membeli keperluan dapur, memasaknya sampai menyuapi si kecil. Belum lagi mencari kaos kaki anak yang seringkali tinggal sebelah, lipstik yang tiba-tiba mau dipakai sudah tinggal tempatnya. Belum lagi harus hapal jadwal anak-anak serta PR-nya. Wah masih seabreg pekerjaan seorang bunda yang harus dilaksanakan. Hal itu berlangsung setiap hari.

Dengan kegiatan di dalam rumah yang seperti itu, nyaris waktu seorang bunda habis, bahkan kurang rasanya, ditambah lagi dengan pekerjaan di luar rumah. Sempurnalah waktu sang bunda berkutat seperti itu setiap hari. Hal ini menjadi alasan yang cukup logis dikemukakan bagi para ibu guru untuk tidak dapat menulis.

Namun tidak demikian dengan para gurusianer wanita di blog guru ini. Salah satunya Bunda Ferasusanti. Beliau adalah guru ASN di MTS Pasaman Sumatera Barat. Beliau seorang ibu dengan jumlah anak lebih dari 4 orang. Si sulung yang sedang menapaki bangku kuliah dan yang terakhir balita berumur 19 bulan (tidak kukatakan yang bungsu, dimungkinkan masih ada lagi, karena Bunda Fera masih cukup muda, hehehe...).

Aku tak dapat bayangkan dengan kegiatan seorang bunda di rumah dan di sekolah sebagaimana aku paparkan di atas saja, sudah begitu menyita waktu, ditambah dengan jumlah anak yang tak sedikit yang dimilki Bunda Fera. Subhanallah, sungguh amat luar biasa.

Wow..., ternyata bagi bunda pengampu mata pelajaran Bahasa Inggris ini, justru anak merupakan inspirasi baginya untuk menulis, bahkan objek dari tulisannya. Terbukti dengan berbagai artikel yang dikirimnya banyak tentang anak-anaknya. Bahkan sempat suatu ketika ia tak dapat menulis karena tidak bersama anak-anak, seperti artikel dengan judul "Rindu Itu Berat". Artikel yang telah dihasilkan bunda cantik ini sekitar 40 buah, yang dimulai pada tanggal 22 April 2019 dengan judul " Akun ke 2". Setidaknya ini menurut pengamatan tipis-tipis yang aku lakukan. Melihat judul terakhir tersebut, sepertinya sudah ada tulisan sebelumnya, namun aku tak menemukan datanya.

Kesibukan sebagai seorang bunda dengan putra putri yang cukup banyak, memunculkan pertanyaan, " kapan Bunda Fera ini menulis?". Berdasarkan tulisan yang diungggahnya pada tanggal 24 Mei 2019 dengan judul " Rindu Itu Berat", dapat diketahui bahwa beliau menulis dengan mencuri waktu, pada saat ngelonin si kecil atau pada saat anak-anak asyik bermain. Subhanallah, bunda yang smart dan karena kecintaan yang luar biasa pada literasi, hingga anak bukanlah sebagai penghalang dalam menulis, justru sebaliknya.

Sejatinya, Anak dapat Menjadi Sumber Inspirasi Menulis

Salam Perindu Literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah, mau nyaingi mas Mulya nih bunda satu ini. Sip, top markotop. Salam sehat dan bahagia.

04 Jul
Balas

Saya hanya pengikutnya Pak Agus, bukan saingan Pak Mulya, hehehe. Terima kasih sudah mampir dan barakallahu fiik

04 Jul

Wow detail sekali bu Vivi menelisik profil dan tulisan bunda Fera. Keren. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah

04 Jul
Balas

Sedang belajar menjadi pengamat, seperti Pak Mulya, hehehe. Terima kasih sudah mampir dan barakallahu fiik

04 Jul

Alhamdulillah, Bunda Fera masih bisa menulis di tengah kesibukan yang padat merayap. Buah hati menjadi inspirasi. Kemudian, bagi DR.Vivi moment ini menginspirasi pula. Sungguh, keduanya bagian dari Wonder Women. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu, Deqquuu. Barakallah.

04 Jul
Balas

Waduh wonder woman, bisa aja Kak Rai nih, hehehe. Terima kasih sudah mampir. Teruntai doa untuk Kakakku tercinta agar tercurah rahmat Allah untuk kesehatan dan barakallahu fiik untuk kesehatan Kakak dan barakallahu fiik

04 Jul

Sangat menginpirasi bagi semua pembaca. ternyata anak bukan sekedar amanah tapi membawa maunah bagi orang tuanya. Barakallah Ibu Siti selalu sehat

04 Jul
Balas

Benar sekali Abah, anak jadi maunah berupa inspirasi dalam menulis. Terima kasih sudah mampir. Teruntai doa untuk Abah semoga rahmat Allah terlimpah untuk kesehatan Abah dan barakallahu fiik

04 Jul

Menjadi wanita karir + Ibu rumah tangga ,tentu pahalanya berlipat , barokalloh, begitu pula Bu Siti ya

05 Jul
Balas

Benar Pak. Terima kasih sudah mampir dan barakallahu fiik

05 Jul

Masya Allah bunda Vivi. Terima kasih edifikasi-nya Bunda. Sungguh anak anugrah terindah dan inspirasi terbesar yg kita punya. Sehat sukses selalu Bunda Vivi. Mohon maaf agak jarang mampir nih Bunda. Agak rempong, si bungsu masih demam

04 Jul
Balas

Aku salut saja pada Bunda Fera. Anak banyak, bahkan sakit, namun masih sempatkan menulis. Luar biasa. Terima kasih sudah mampir dan barakallahu fiik

04 Jul



search

New Post