Hari kedua idul fitri, waktunya mengunjungi makam kakek. Memang sudah menjadi tradisi hal ini dilakukan. Bukan tanpa alasan pula hal ini dilakukan.

Hal tersebut terjadi, karena dengan adanya acara ziarah kubur ini meciptakan eratnya hubungan silaturahmi keluarga besar kakek dari pihak ibu (sementara itu ziarah ke makam orang tua sudah dilakukan di hari pertama). Bahkan jadi ajang perkenalan. Soalnya di antara kami sendiri terkadang belum mengenal satu sama lain, karena tidak sempatnya bertemu. Sementara itu dari tahun ke tahun bermunculan anak-anak yang dilahirkan.

Tempat tinggal yang cukup jauh dan kesibukkan yang membelit keseharian membuat kami jarang bertemu, bahkan tidak pernah bertemu. Karenanya acara ziarah kubur ini merupakan moment yang penting untuk dilakukan agar silaturahmi di antara keluar besar terjalin dengan erat.

Hari ini yang mengikuti acara ziarah kubur ini mencapai 85 orang, baik anak-anak maupun dewasa. Sebenarnya jumlah keluarga besar kami lebih banyak dari itu, namun karena terdapat halangan, sebagian tidak dapat hadir.

Kami berkumpul sekitar pukul 08.00 WIB. Kemudian dimulai dengan pembacaan yasin dan dilanjutkan dengan tahlil dan doa yang dipimpin oleh Ustadz Nuraidi, M.Pd. kemudian disampaikan tausiyah yang memaparkan betapa pentingnya ziarah kubur sebagai pengingat kematian dan tak kalah penting menjalin dan menjaga silaturahmi di antara yang hidup agar mendapat keberkahan.

Selanjutnya, tiga orang yang dituakan duduk bersama, untuk menerima sungkem dari yang lebih muda dan dilanjutkan saling bermaaf-maafan. Sebagai perekat dan penyemangat, tak lupa diberikan angpau kepada semua yang hadir atas kebaikan dua orang yang memiliki kelebihan rizki.

Sekitar pukul 09.30 WIB, kami pun berpisah untuk kembali ke rumah. Selanjutnya mengisi hari bahagia ini dengan berbagai acara. Ada yang melanjutkan menemui keluarga yang lain, seperti menyambangi mertua atau kerabat lainnya. Ada pula yang menuju tempat rekreasi, bagi yang sudah mengunjungi semua kerabat.

Sejatinya Mengunjungi yang Hidup dan yang Mati Eratkan Silaturahmi.

Salam Perindu Literasi