Alhamdulillah, setengah enam pagi sudah siap berangkat menuju tempat dilaksanakan shalat idul fitri. Tepatnya di aula majlis ta'lim At Takwa milik pribadi dari ketua majlis ta'lim yang memang dikhususkan salah satunya untuk shalat idul fitri. Bukan tanpa sebab hal itu dilakukan. Karena gedung majlis ta'lim yang berkapasitas menampung jama'ah 300 orang tidak cukup untuk menampung jama'ah shalat idul fitri. Selain itu, aula ini bersifat terbuka, hingga jama'ah tidak akan kepanasan saat dilaksanakan shalat ied.

Sekitar pukul 05.40 WIB aku sampai di tempat tujuan, ternyata sudah ada jama' ah yang datang lebih awal. Takbir pun bergema mewarnai aula tersebut. Aula ini diperuntukan bagi jama'ah wanita. Sedang jama'ah laki-laki berkumpul di masjid yang jaraknya sekitar 100 M. Kapasitas masjid mampu menampung jama'ah sebanyak 750 orang, namun bila digabung dengan jama'ah wanita, masjid tersebut tidak sanggup menampungnya. Hingga akhirnya para wanita melaksanakan shalat ied di tempat yang berbeda.

Seiring waktu berjalan, jama'ah pun berdatangan secara berkelompok, dan memenuhi aula, namun nampak belum rapi. Terdapat tempat kosong di bagian tengah, sementara di bagian belakang dan pinggir hampir dipenuhi jama'ah. Melihat kondisi seperti itu, aku tak dapat tinggal diam. Akhirnya aku mengajak jama'ah untuk memenuhi shaf yang masih kosong, dengan sabar kuajak mereka maju satu persatu, sambil senyum terkembang dan kukatakan "shaf depan pahalanya lebih besar". Alhamdulillah, sekitar 15 menit nampak rapi shaf para jama'ah.

Takbir terus digemakan tiada henti. Sesekali aku pun melantunkan takbir melalui pelantang.(walau suaraku pas pasan, serak serak gimana gitu,hehehe). Diikuti para jama'ah yang ada. Sekitar 1 jam menunggu, akhirnya ruang aula terpenuhi oleh para jama'ah.

Sekitar pukul 07.00 WIB, sebelum dilaksanakan shalat ied, diberikan arahan terlebih dahulu oleh guru majlis ta'lim, Ibu Robiah alawiyah, yang ungkapkan bahwa tasbih yang dibaca pada saat shalat idul fitri sebanyak 7X pada raka'at pertama dan 5X pada raka'at kedua. Hal ini disampaikan untuk mengingatkan saja, terkadang banyak yang keliru dengan jumlah tasbih pada shalat idul adha.

Selanjutnya sambutan ketua majlis yang mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan pada saat ramdan hendaknya terus dilakukan di bulan selanjutnya. Ramadan menurutnya merupakan ajang pelatihan, yang hasilnya akan terlihat di bulan berikutnya.

Sekitar pukul 07.15 WIB, dilaksanakan shalat idul fitri dengan aku sebagai imamnya. Raka'at pertama dibacakan surat Al A'la , sedangkan rakaat kedua dibacakan surat Al Ghasyiah. Hal ini didasarkan pada hadis

كان رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقْرَأُ فِى الْعِيدَيْنِ وَفِى الْجُمُعَةِ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى وَ هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ

Rasullullah SAW biasa membaca dalam shalat ied maupun shalat Jum’at “Sabbihisma rabbikal a’la” dan “Hal ataka haditsul ghasyiyah” (HR. Muslim. Luhat Maktabah Syamilah, Sahih Muslim, Ju,. 2, hlm. 598, No. 878).

Sekitar pukul 07.30 WIB, selesailah shalat ied. Dilanjutkan dzikir dan doa yang dibacakan oleh ibu guru Robiah Adawiyah. Akhirnya sepuluh menit kemudian, selesai sudah seluruh rangkaian shalat ied, kemudian dilanjutkan dengan saling bermaaf-maafan. Ups, saat salaman, ternyata disematkan amplop pada tanganku dari ketua majlis ta'lim. Owala...ternyata ada amplopnya, hehehe...

Sejatinya Kesucian Saat Shalat Ied Merupakan Dambaan

Salam Perindu Literasi