Hampir sepekan masyarakat disibukkan dengan persiapan dan perjalan mudik, hingga ciptakan macet di jalan-jalan utama. Terlebih jalan tol yang menjadi jalan pavorit yang sering dilalui masyarakat.

Pada arus balik kali ini pun macet tak dapat dihindari mewarnai perjalan masyarakat yang kembali ke ibu kota. Kondisi seperti dapat terjadi di setiap hari raya. Bahkan kemacetan makin panjang mengular saat arus balik. Hal itu tersebut terjadi berbarengan dengan banyaknya masyarakat menuju tempat-tempat rekreasi.

Perjalanan yang ditempuh pada hari-hari biasa, hanya memerlukan waktu sekitar 3-4 jam, pada kondisi lebaran akan menjadi dua kali lipat bahkan lebih dari waktu yang diperlukan. Tentu hal ini membuat kondisi tubuh menjadi lelah dan jiwa tak nyaman. Hal itu tentu dapat ciptakan kondisi yang tak baik.

Kondisi macet yang kerap terjadi ini menurut hematku disebabkan tingginya rasa kekeluarga yang dimiliki rakyat Indonesia dan keinginan hidup bersatu mengalahkan rasa lelah karena macet yang terjadi. Hal ini terjadi karena masyatakat ingin berkumpul dan mempererat hubungan silaturahmi di antara mereka.

Kondisi macet yang tak dapat dihindari ternyata ciptakan karakter sabar dalam diri seseorang. Hal ini dialami oleh banyak orang yang melaksanakan perjalan mudik dan balik serta berkunjung ke tempat-tempat rekreasi.

Dalam menghadapi kemacetan yang terjadi, mau tak mau setiap orang harus memiliki kesabaran yang luar biasa dalam diri. Hal ini penting dimiliki demi menggapai silaturahmi dan kebersamaan yang akan diraih.

Sejatinya Sabar harus Dimiliki Seseorang dalam Jalankan Sesuatu

Salam Perindu Literasi