Sudah beberapa hari ini ada hal yang membuat para penghuni di rumah besar ini sedikit terganggu, karena tidak dapat mewarnai tulisan dengan gambar. Padahal gambar dari suatu tulisan yang diuunggah merupakan daya pikat yang mampu membawa orang untuk mampir dan membacanya.

Hal itu sungguh membuat sedikit ketidaknyamanan. Bahkan sudah muncul tulisan terkait kondisi ini dari salah satu gurusianer pavorit yang berasal dari Tangerang, yaitu Bapak Mulya dengan judul "Sudah 82 jam Tulisan di Gurusiana Tanpa Gambar".

Namun demikian, kondisi seperti ini masih tetap harus disyukuri. Pasalnya tak perlu repot mencari gambar untuk posting tulisan, apalagi yang gaptek macam diriku ini. Bahkan beberapa temanku di group KGPBR, jangankan untuk kirim tulisan, sekadar untuk komentar pun tak dapat dilakukan di Gurusiana. Hingga ada yang mengatakan "Gak asyik nih Gurusiana, masa cuma bisa baca doang tidak dapat meninggalkan jejak".

Kondisi seperti ini diperparah dengan banyaknya para gurusianer yang melaksanakan perjalanan ke luar daerah, baik karena mudik atau karena rekreasi. Karena memasuki wilayah yang menurut Bunda Ray "fakir" sinyal, hingga mengalami kesulitan dalam membuka blog guru tercinta ini.

Bahkan ada yang lebih parah lagi, tidak dapat membuka pintu rumah Gurusiana, kecuali harus manjat pohon mangga dulu. Hayo siapa tuh, hehehe...

Owalah ada apa denganmu Gurusianaku. Ayolah jangan lama-lama dengan kondisi seperti ini. Nanti lama-lama, banyak yang meninggalkan diriku, hehehe.

Sejatinya Rasa Syukur Tetap harus Mewarnai di Setiap Sisi Kehidupan.

Salam Perindu Literasi