Plagiasi Semakin Marak
Sebenarnya hal ini sudah telat, namun baru hari ini dapat kusampaikan. Hari Sabtu 9 Nopember 2019 aku menerima informasi via Wa terkait plagiasi. Sepertinya info tersebut memang sengaja disebarkan. Terbukti info itu dishare di beberapa WA group. Otomatis aku mendapatkan kabar tersebut beberapa kali. Hal ini menunjukkan bahwa informasi tersebut cukup penting. Terlihat pula dari si pengirimnya yaitu Kang Ecep, sang pengelola Majalah Guneman Bandung.
Sungguh miris manakala plagiasi ini terus terjadi terlebih di dunia ilmiah. Bukankah dunia ilmiah yang berarti dunia pendidikan merupakan dunia yang membentuk karakter dan harus berkarakter baik. Karenanya plagiasi harus dihapuskan agar tidak merusak citra pendidikan yang berlandaskan kejujuran.
Berdasarkan informasi yang kudapat tersebut, ternyata banyak terjadi plagiat dari artikel yang dikirim kepada surat kabar. Plagiasi tersebut terjadi dengan cara mengganti judulnya sedikit berbeda dari yang asli. Terkadang dengan memuat artikel yang sama pada koran yang berbeda.
Penyebab plagiasi terjadi antara lain: Pertama, kesuntukan masa dan tidak ada ide. Kedua, tidak mahir dalam melakukan penyelidikan Ketiga, sudah jadi kebiasaan atau budaya Keempat, kurang tegas sanksinya. (https://www.google.com).
Bahkan plagiasi kerap terjadi di dunia kampus, hingga muncul kalimat yang fenomenal " Plagialisne Merupakan Dosa tak Termaafkan dalam Komunitas Ilmiah". Penyebabnya antara lain: munculnya kelas-kelas jauh, hingga tidak terdeteksi. Dosen pembimbing yang miliki beban yang di luar kapasitas dirinya, hingga sulit membimbing dengan baik. Mahasiswa yang sudah kepepet waktunya, sebabkan mengambil jalan pintas. Alasan terakhir disebabkan karena malas dan tak inginkan melaksanakan proses.
Untuk mengatasi plagiasi, pertama, diperlukan penanaman karakter atau akhlak terpuji, bahwa seseorang tidak boleh mengambil hak orang lain. Kedua, adanya aturan yang ketat dari pemerintah. Ketiga, software komputer yang mampu mendeteksi suatu tulisan plagiat atau bukan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan plagiarism chekker. Semoga hal ini dapat dijadikan pembelajaran agar tidak melakukan plagiasi, karena hal tersebut terlarang.
Sejatinya Plagiasi harus Dihapuskan dalam Dunia Literasi
Salam Perindu Literasi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Betul sekali bu, justeru artikel saya kemarin tentang Kota tua itu bernama Binanga di caplok oleh salah satu media online.
Waduh, dijagain Pak jangan sampai dicaplok lagi, hehehe. Terima kasih sudah berkunjung dan barakallahu fiik
Wah, Saya kenal langsung dengan pengelola majalah Guneman ini (yang di Bandung kan?.).. Nanti Saya kroscek apa benar kesengajaan ataukah kesilapan semata.... Duh memalukan!Semoga kegiatan plagiasi ini bisa dihentikan.Salam Bunda...
Masya Allah, Barakallah bunda untuk tulisan yang mengingatkan ini.
Jalan pintas yang bikin panas. Ok Bun
Setuju Bu... Nyontek juga awal plagiasi.. Oleh karena itu saya sebagai guru selalu tegas haram hukumnya nyontek.. Barokalloh Bu.. Tulisan yang sangat Inspiratif
Benar sekali Pak. Terima kasih sudah berkunjung dan barakallahu fiik
Setuju bunda. Plagiatisme itu kategori tindakan tidak terpuji dalam dunia penulisan/ilmiah. Bagaimana tidak karya orang diklaim sebagai karyanya sendiri. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah buat bunda Vivi
Terima kasih apresiasi dan kunjungannya. Barakallahu fiik
iya bunda. Sukses selalu buat bunda vivi
Mantab Bu Vivi, menu sarapan yang penuh gizi, renyah dan bermanfaat, Barokallah
Terima kasih apresiasinya Pak Guru. Terima kasih sudah berkunjung dan barakallahu fiik
Deq...., Kakak sering juga lho melakukan plagiasi. Misalnya gini, makan di sebuah rumah makan, kakak amati bentuk dan rasa makanannya. Terus..., di rumah kakak bikin. Itu....termasuk plagiasi kah...??? (Senyum.com) Betul, dosa tak termaafkan. Sebenarnya bisa kita atasi dengan banyak membaca, membuka wawasan. Jazakillah khoir untuk tulisan sarat makna ini. Salam literasi. Semoga sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah..., Deqquuu.
Memalukan , plagiat di dunia keilmuan makanya wajib mencantumkan sumber, salam sukses dan barokalloh
Benar Pak, harus tulis sumbernya. Terima kasih sudah berkunjung dan barakallahu fiik
Terimakasih bun. Tulisan bunda penuh majna dan pembelajaran. Barakallahu fiik
Moga aja para pelaku Plagiatisme sadar akan perbuatannya. Masya Allah.
Benar bunda, semoga kedepan plagiasi berkurang. Barakallah
Terkadang teknologi makin cangih banyak sekali tulisan yang plagiat memang banyak dampak negatip nya.. Tapi juga banyak hal lebih positip.sudah sepatut nya pengguna itu bagaimana menggunakn tekonolgi tersebut dengan baik.dan benar. Pemeberantas plagiat...barrakallah
"malas dan tak ingin melaksanakan proses" bener banget bunda, terkadang rasa malas untuk berproses menghampiri diri inu .. # subhanallah
Plagiasi... semoga cepat sadar dan tidak menyomot tulisan milik orang lain lagi.#subhanallah
Miris bun, berarti semakin banyak plagiasi tidak ada karya baru yang diciptakan, karena hanya bisa plagiasi dari karya sebelumnya.#subhanallah
Plagiat itu tidak terpuji. Terima kasih sudah berkunjung dan barakallahu fiik
Mengkopas hasil karya orang lain ,sngatlah tidak baik untuk d lakukan ..Subhanallah
Lebih baik memiliki karya sendiri dari pada mengkopas punya orang lain *subhanallah
Tulisan yang mantap. Saya tidak lagi share puisi saya Bu, meski puisi pemula, karena ada plagiator. Barakallahu
Semoga kita tidak terlibat dan ikut andil dalam plagiarisme ini ya Bu, ditengah tinggi nya hasrat untuk menulis. Salam literasi...
Amin ya Rabb. Terima kasih dan barakallahu fiik
Tema dan isi tulisannya keren sekali. Setuju dengan apa yang bunda tuliskan, lebih baik apa adanya. Puas dengan hasil karya sendiriSukses selalu bun
Betul sekali Bun..plagiasi sungguh perbuatan tak terpuji..tiada hati nurani.smg kita terhindar darinya
Terima kasih apresiasinya Bund. Terima kasih dan barakallahu fiik
Masya Allah, jika memang demikian dalam arti merugikan semua pihak lebih baik di hapuskan. Semoga dapat menjadikan pelajaran berharga buat para guru yang berkutat di literasi. Barokallah..
Plagiat koruptor penulisan yang tak terciduk oleh KPK. Kecuali yang di bolehkan.Barakallah
Plagiator itu penjahat. Setiap penjahat akan mendapat hukuman atan sanksinya. Mungkin tidak ketahuan oleh manusia atau orang yang diplagiasinya tapi Allah Maha Tahu. Yakinlah, hidup penjahat (seseorang yg tidak jujur) itu tidak pernah berkah. Mungkin ia kelihatan sejahtera tetapi ia tidak bahagia.
Seperti sdh trendy saja ya Bu? Tak malu... Sejatinya mmg ada sanksi yg tegas. Slm literasi tanpa plagiasi... Barakallah
Betul Bund. Harus ada sanksi. Terima kasih sudah berkunjung dan barakallahu fiik
Terimakasih untuk pencerahannya buk...
Terimakasih untuk pencerahannya buk...
Prihatin ya bund, semoga membuka kesadaran dan pembelajaran bagi kita bahwa hal tersebut tidak pantas dilakukan.
Enak dibaca dan bisa menambah perbendahraan dalam saya menulis. Trims bu infonya
Ide menulisnya memang luar biasa
Hanya mengambil dari bacaan dalam WA Pak. Terima kasih sudah berkunjung dan barakallahu fiik
Bener sekali bundaa. Karya sendiri jauh lebih baik dari pada kita harus meniru atau menjiplak karya orang lain itu sangat memalukan. Barakallah
Plagiasi, plagiatisme, plagiat, plagiator..hmmmmMaasyaa Allah
plagiasi? hm...transferan pahala itu bunda... setuju juga, pelakunya harus ditegasi
Setuju sekali! Katakan tidak untuk plagiasi!